
Apakah Anda seorang pemula yang ingin mulai menghafal Al-Quran, namun bingung harus mulai dari mana? Tenang, Anda tidak sendiri! Dalam panduan ini, Anda akan menemukan langkah-langkah praktis dan sistematis, mulai dari menetapkan tujuan, memilih surat yang tepat, metode hafalan, hingga pentingnya guru dalam proses menghafal.
Apa Tujuan Anda Menghafal Al-Quran?
Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika hendak menghafal Al-Quran adalah mengetahui apa tujuannya. Jika tujuan Anda hanya bersifat duniawi maka sebaiknya pertimbangkan kembali. Menghafal Al-Quran adalah ibadah yang membutuhkan niat yang ikhlas.
Namun, jika tujuan Anda adalah rida Allah subḥānahū wa ta‘ālā di akhirat kelak, apa alasan Anda memilih menghafal Al-Quran? Bukankah ada banyak cara untuk menggapai rida Allah di akhirat kelak? Bukankah melaksanakan kewajiban dan meninggalkan yang haram itu sudah cukup untuk menggapai rida Allah?
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui tujuan Anda secara jelas dan spesifik. Tujuan yang jelas dan spesifik akan berpengaruh terhadap motivasi dan semangat Anda dalam menghafal Al-Quran. Tujuan yang spesifik juga dapat membantu Anda membangkitkan kembali motivasi yang telah menurun.
Jika Anda bertanya: bagaimana cara saya agar mengetahui tujuan yang spesifik dalam menghafalkan Al-Quran? Caranya, bacalah hadis-hadis tentang keutamaan menghafalkan Al-Quran! Kemudian, renungkanlah betapa dahsyatnya apa yang diperoleh para penghafal Al-Quran di akhirat kelak. Jika Anda sudah mulai tertarik dengan keutamaan-keutamaannya, maka mulailah untuk menghafal sekarang juga!
Mulailah Menghafal Al-Quran Sekarang Juga!
Jika Anda sudah mulai tertarik dengan menghafal Al-Quran maka mulailah sekarang juga. Di antara banyak kesalahan pemula dalam menghafal Al-Quran adalah menunggu momen yang tepat dan ideal untuk memulai menghafal Al-Quran. Padahal, memulai untuk menghafal itu adalah perkara yang mudah.
Anda tidak perlu terlalu banyak membaca buku panduan menghafal Al-Quran untuk menemukan metode dan panduan yang ideal. Buka mushaf sekarang juga dan mulailah menghafal sekarang juga!
Sebaiknya Memulai Hafalan Al-Quran dari Surat Apa?
Mulailah dari surat-surat yang mudah terlebih dahulu, contohnya surat-surat di juz ‘Amma (juz 30). Anda boleh memulai dari surat An-Naba' atau surat An-Nās. Umumnya kurikulum di pesantren dan sekolah-sekolah Islam memulai menghafal dari surat An-Nās sampai An-Naba' bahkan ada yang sampai surat Al-Aḥqāf. Setelah itu, barulah mulai menghafal dari surat Al-Baqarah.
Anda juga boleh memulai menghafal Al-Quran dari surat-surat populer atau surat-surat favorit seperti surat Ar-Raḥmān, Al-Mulk, ayat kursi, dan lain sebagainya. Memulai dari surat-surat favorit dapat menumbuhkan kecintaan terhadap menghafal Al-Quran secara perlahan.
Bagaimana Metode Menghafal Al-Quran untuk Pemula?
Ada banyak metode menghafal Al-Quran yang tersebar di buku-buku maupun internet. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika Anda bingung memilihnya, cobalah metode ini :
- Misalkan, Anda hendak menghafal surat An-Naba' ayat 1.
- Bacalah surat An-Naba' ayat 1 secara tartil dan perlahan.
- Jika sudah, bacalah ayat tersebut sebanyak minimal 15x (akan lebih maksimal hasilnya jika dibaca sampai 30x). Bacalah dengan tartil dan agak sedikit cepat, tapi jangan terburu-buru!
- Kemudian, hafalkanlah ayat tersebut sampai Anda yakin bahwa Anda sudah benar-benar hafal.
- Alhamdulillah! Anda telah berhasil menghafalkan surat An-Naba' ayat 1.
- Terakhir pujilah Allah subḥānahū wa ta‘ālā (dengan mengucap Alhamdulillah) dalam rangka bersyukur kepada-Nya.
Bagaimana? Mudah bukan?
Lalu, bagaimana caranya untuk melanjutkan ke ayat berikutnya? Tentu caranya sama :
- Bacalah ayat yang ke-2 secara tartil dan perlahan sampai Anda bisa membacanya dengan lancar.
- Jika sudah, bacalah sebanyak 15-30x.
- Lalu, hafalkan ayat tersebut sampai Anda yakin benar-benar hafal.
Jika Anda telah menyelesaikan hafalan ayat 2, coba teruskan sampai dapat 1 baris. Dalam kasus ini, saya asumsikan Anda sedang menghafal surat An-Naba'. Berarti tugas Anda adalah menghafalkan surat An-Naba' ayat 1 sampai 3.
Jika Anda sudah menyelesaikan surat An-Naba' ayat 1 sampai 3, tugas berikutnya adalah menggabungkan ayat demi ayat. Caranya :
- Bacalah ayat 1 sampai 3 sebanyak 10x.
- Biasanya, setelah pengulangan 10x akan otomatis hafal dengan sendirinya.
- Jika belum, Anda bisa mengulanginya membaca 10x lagi sembari buka tutup mushaf sampai benar-benar hafal.
Lalu, bagaimana jika saya ingin lanjut ayat yang ke 4 sampai 6. Caranya pun sama :
- Hafalkan ayat 4 sampai 6 satu-persatu.
- Lalu, gabungkan hafalan ayat 4 sampai 6 hingga Anda hafal ayat 4 sampai 6 secara berurutan.
- Jika sudah yakin, Anda harus menggabungkannya hafalan ayat 1 sampai 3 dan ayat 4 sampai 6.
- Caranya pun sama, yaitu baca ayat 1 sampai 6 sebanyak 10x.
- Secara otomatis Anda akan hafal dengan sendirinya setelah membacanya sebanyak 10x.
Seperti itulah contoh salah satu metode menghafal Al-Quran untuk pemula yang sering digunakan.
Berapa Jumlah yang Harus Dihafalkan dalam Sehari?
Setiap orang memiliki kemampuan hafalan dan waktu luang yang berbeda-beda. Jika Anda adalah seorang pemula, disarankan untuk menghafal maksimal 3 sampai 4 baris (seperempat halaman) saja dalam sehari. Jika Anda konsisten menghafal 3 sampai 4 baris saja dalam sehari maka Anda dapat menghafal 1 halaman dalam 1 pekan. Luar biasa bukan?
Berapa Alokasi Waktu untuk Menghafal dalam Sehari?
Alokasikan waktu sekitar 30 sampai 40 menit dalam sehari untuk menghafal Al-Quran. Gunakan waktu tersebut untuk benar-benar fokus menghafal. Pilihlah waktu yang cocok untuk Anda menghafal Al-Quran, misalnya setelah subuh atau setelah salat magrib sembari menunggu waktu isya.
Bagaimana Jadwal Menghafal dan Murāja’ah dalam Sepekan?
Jadwalkan 4 hari untuk menghafal dan 3 hari untuk murāja’ah (mengulang hafalan) dalam sepekan. Misalnya, target Anda dalam sepekan adalah menghafal surat An-Naba' ayat 1 sampai 30. Berikut contoh jadwalnya :
- Senin : Menghafal surat An-Naba' ayat 1-10
- Selasa : Menghafal surat An-Naba' ayat 11-17
- Rabu : Murāja’ah surat An-Naba' ayat 1-17
- Kamis : Menghafal surat An-Naba' ayat 18-23
- Jumat : Menghafal surat An-Naba' ayat 24-30
- Sabtu : Murāja’ah surat An-Naba' ayat 18-30
- Ahad : Murāja’ah surat An-Naba' 1 sampai 30
Bagaimana Jadwal Menghafal dan Murāja’ah dalam Sebulan?
Jadwalkan 3 pekan untuk menghafal dan 1 pekan untuk mengulang hafalan dalam sebulan. Misalnya, target Anda dalam sebulan adalah menghafal surat An-Naba' dan An-Nāzi’āt. Berikut contoh jadwalnya :
- Pekan Pertama : Menghafal surat An-Naba' ayat 1 sampai 30
- Pekan Kedua : Menghafal surat An-Naba' ayat 31 – An- Nāzi’āt ayat 15
- Pekan Ketiga : Menghafal surat An-Nāzi’āt ayat 16-46
- Pekan Keempat :
- Senin : Murāja’ah surat An-Naba' ayat 1 sampai 30
- Selasa : Murāja’ah surat An-Naba' ayat 31 – An-Nāzi’āt ayat 15
- Rabu : Murāja’ah surat An-Nāzi’āt ayat 16-46
- Kamis : Murāja’ah surat An-Naba' ayat 1-40
- Jumat : Murāja’ah surat An- Nāzi’āt ayat 1-46
- Sabtu : Murāja’ah surat An-Naba' dan An-Nāzi’āt
- Ahad : Murāja’ah surat An-Naba' dan An-Nāzi’āt
Saya Ingin Menambah Target Harian Saya, Bolehkah?
Tentu saja! Jika Anda merasa menghafalkan 3-4 baris terlalu mudah, maka cobalah menghafal 5 baris (sepertiga halaman) dalam sehari. Biasanya kemampuan menghafal Anda akan meningkat secara perlahan seiring berjalannya waktu. Otak itu sama seperti otot. Jika digunakan terus untuk menghafal maka ia akan menjadi semakin cepat dan kuat.
Mushaf Apa Yang Direkomendasikan untuk Menghafal Al-Quran?
Anda direkomendasikan menggunakan mushaf pojok 15 baris untuk menghafal. Contohnya seperti mushaf cetakan Madinah atau cetakan dārus-salām Mesir. Pilihlah mushaf yang ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, misalnya ukuran A5.
Hindari menggonta-ganti jenis mushaf. Cukup gunakan satu jenis mushaf yang Anda pilih pertama kali di awal menghafal. Jika rusak, belilah dengan model yang sama.
Adakah Mushaf yang Sebaiknya Dihindari Penggunaannya untuk Menghafal?
Ada banyak mushaf yang sebaiknya tidak digunakan untuk menghafal Al-Quran. Seperti :
- Mushaf transliterasi
- Mushaf non pojok
- Mushaf tajwid
- Mushaf berwarna-warni
- Mushaf terjemahan per-kata
- Mushaf berukuran terlalu kecil
- Mushaf berukuran terlalu besar
Adakah Kompetensi Minimal untuk Memulai Menghafal Al-Quran?
Tidak ada! Jika Anda punya pendengaran yang baik dan mampu menirukan bacaan Al-Quran dengan baik maka Anda bisa memulai menghafal Al-Quran tanpa harus bisa membaca Al-Quran terlebih dahulu. Syaratnya Anda harus memiliki guru pembimbing yang kompeten. Akan tetapi, jika Anda menginginkan hasil yang maksimal maka setidaknya Anda harus memenuhi dua syarat :
- Sudah mampu membaca Al-Quran dengan cukup lancar.
- Kesalahan ketika membaca Al-Quran tidak sampai tingkatan kesalahan berat (laḥn jaliy).
Jika dua syarat di atas telah terpenuhi, maka insya Allah hasil menghafal bisa lebih maksimal.
Haruskah Berguru Selama Menghafal Al-Quran?
Tentu saja! Anda sangat membutuhkan guru Al-Quran untuk menyetorkan hafalan dan membimbing Anda selama menghafalkan Al-Quran. Carilah guru yang berakidah lurus dan berkompeten. Ikutilah ḥalaqah atau majelis taḥfīẓ Al-Quran yang diselenggarakan di masjid-masjid atau lembaga-lembaga terdekat.
Jika tidak ada, manfaatkan gadget Anda untuk mengikuti program-program menghafal Al-Quran secara online. Ada banyak guru berkompeten yang siap membimbing Anda dalam menghafal Al-Quran.
Harus Memilih Guru Al-Quran yang Seperti Apa?
Ada lima syarat guru Al-Quran ideal yang dapat Anda pilih untuk membimbing Anda selama perjalanan menghafal Al-Quran :
- Akidahnya lurus
- Akhlaknya baik
- Menguasai ilmu tajwid baik praktik maupun teori
- Hafal Al-Quran secara 30 juz
- Memiliki kompetensi pedagogik (kompeten dalam mengajar)
Lima syarat di atas adalah lima syarat guru Al-Quran yang ideal jika Anda menginginkan hasil yang maksimal. Akan lebih maksimal lagi jika Anda merasa cocok dan nyaman saat belajar dengan guru tersebut. Biasanya, ketidakcocokan dapat menghambat perjalanan Anda dalam menghafal Al-Quran.
Bagaimana Jika Tidak Menemukan Guru Al-Quran yang Ideal?
Jika Anda tidak menemukan guru Al-Quran yang ideal, itu tidaklah masalah. Anda tetap bisa menghafal Al-Quran dengan baik meskipun tidak dengan guru yang ideal. Setidaknya ada tiga syarat minimal yang harus dipenuhi :
- Akidahnya lurus
- Akhlaknya baik
- Mampu menyimak dan mengoreksi hafalan Anda dengan benar
Meskipun guru tersebut tidak hafal Al-Quran, jika ia adalah seorang guru yang suportif maka insya Allah Anda tetap bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Guru yang suportif akan terus mendukung dan memotivasi Anda untuk terus menghafalkan Al-Quran. Bahkan ia akan menyertai Anda selama perjalanan menghafalkan Al-Quran.
Penutup
Pada intinya, menghafal Al-Quran itu adalah hal yang mudah. Anda tidak perlu repot-repot mencari metode terbaik dan ideal untuk memulai hafalan. Cukuplah Anda memiliki tujuan yang spesifik sebagai motivasi lalu mulailah menghafal sekarang juga.
Kunci dari menghafal Al-Quran itu adalah membaca berulang-ulang. Jika Anda sering membacanya berulang-ulang pasti akan hafal dengan sendirinya tanpa disadari. Percayalah bahwa di tengah perjalanan menghafal Anda akan menemukan metode versi Anda sendiri yang paling cocok untuk Anda jalankan. Mintalah selalu bimbingan dan nasehat dari guru Anda. Dengan demikian, insya Allah Anda akan diberikan kesuksesan oleh Allah dalam mencapai tujuan Anda menjadi seorang hafiz Al-Quran.