
Naskah Khutbah Pertama
1. Mukadimah
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
2. Kematian Pasti Tiba!
Jamaah kaum muslimin rahimakumullah . . .
Akan tiba saatnya jantung kita berhenti berdetak..!
Akan tiba saatnya nafas kita berhenti berhembus..!
Akan tiba saatnya tubuh kita mengenakan kain kafan..!
Akan tiba saatnya jasad kita terkubur di liang lahat..!
Akan tiba saatnya kita mati! Itu pasti! Tanpa terkecuali! Sebagaimana firman Allah subḥānahū wa ta‘ālā :
كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
[QS. Āli ‘Imrān ayat 185]
Seandainya kita berusaha untuk menghindari kematian, maka tidak akan pernah mungkin. Suka tidak suka kita harus mengalami kematian yang telah Allah tetapkan untuk setiap masing-masing dari kita. Allah subḥānahū wa ta‘ālā berfirman :
أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ
Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh.
[QS. An-Nisā' ayat 78]
Namun, jamaah kaum muslimin rahimakumullah . . . Betapa banyak di antara kita yang lalai dari mengingat kematian..!
Betapa banyak di antara kita yang merasa seakan-akan hidup selamanya..!
Padahal, apabila kita mau merenung, sesungguhnya setiap detik yang kita lalui adalah detik-detik menuju waktu kematian. Setiap langkah yang kita lalui adalah langkah menuju tempat kematian. Namun, kita tidak tahu di detik dan langkah yang ke berapa kematian itu menjemput kita. Allah subḥānahū wa ta‘ālā berfirman :
وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٞ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٖ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ ٣٤
Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
[QS. Luqmān ayat 34]
3. Kematian Tidak Menunggu Kita Siap
Jamaah kaum muslimin rahimakumullah . . .
Ingatlah bahwa hanya Allah yang mengetahui kapan kita mati. Tidak ada satu pun dari kita mengetahui kapankah dan di manakah tepatnya kita dijemput kematian.
Betapa banyak orang yang masih muda tiba-tiba dijemput kematiannya..
Betapa banyak orang yang tampak sehat bugar tiba-tiba dijemput kematiannya..
Betapa banyak orang yang beraktivitas seperti biasanya tiba-tiba dijemput kematiannya..
Sungguh kematian itu tak menunggu kita siap..
Siap tidak siap, ia akan datang kepada kita tanpa permisi..
Saya ada sedikit cerita.. Beberapa minggu yang lalu saya mendengar berita tentang salah seorang siswa SMA yang meninggal dunia akibat tenggelam di kolam renang. Saat itu ia tengah asyik bermain bersama teman-temannya di kolam renang. Saya yakin sekali niatnya menuju kolam renang tak lain dan tak bukan adalah untuk bermain bersama teman-temannya.
Namun, di tengah asyiknya permainan, di saat ia lompat dan berenang di kolam renang, tiba-tiba ia tidak muncul di permukaan kolam dalam waktu yang cukup lama. Teman-temannya yang curiga langsung meminta bantuan kepada salah seorang pelatih renang untuk mengecek keberadaan temannya.
Setelah ditelusuri ternyata benar, ia tenggelam dan meninggal dunia saat itu juga. Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menempatkannya di derajat yang tinggi.
4. Hikmah Peristiwa dan Kisah Kematian
Jamaah kaum muslimin rahimakumullah . . .
Dari cerita yang saya bawakan barusan, apakah pelajaran yang bisa kita petik?
Salah satu pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa kematian adakalanya datang dari arah yang tidak disangka-sangka seperti rezeki. Terkadang kita merasa bahwa diri kita aman dari kematian padahal sesungguhnya tidaklah demikian.
Justru di mana pun dan kapa pun kita berada, bagaimanapun keadaan kita, apabila kematian itu menjemput maka ia akan datang tanpa permisi.
Namun, jamaah kaum muslimin rahimakumullah . . . sesungguhnya bukan kematianlah yang seharusnya kita khawatirkan. Kematian itu adalah hal yang pasti terjadi dan tidak mungkin kita menolaknya. Satu hal yang justru kita khawatirkan adalah dalam kondisi apa kita mati dan bagaimana nasib kita setelah kematian.
Apakah kita mati dalam kondisi beriman dan ḥusnul-khātimah ataukah tidak?
Apakah setelah kematian kita termasuk golongan yang selamat ataukah golongan yang celaka?
5. Renungan : Persiapkan Diri!
Oleh karena itu, jamaah kaum muslimin rahimakumullah . . . marilah kita persiapkan bekal untuk menghadapi kematian kita. Sesungguhnya kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang abadi. Sedangkan kehidupan saat ini adalah kehidupan yang sementara.
Meskipun kehidupan saat ini adalah kehidupan yang sementara, namun sangat menentukan bagaimana nasib kita di kehidupan setelah kematian, yaitu akhirat.
Maka dari itu, perbanyaklah beramal saleh ketika di dunia! Jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat! Sesungguhnya amal saleh sekecil apa pun akan dibalas di hari setelah kematian kita dengan balasan yang abadi.
Jauhilah amal buruk! Sesungguhnya amal buruk sekecil apa pun juga akan dibalas di akhirat dengan balasan yang seadil-adilnya.
Allah subḥānahū wa ta‘ālā berfirman :
فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ ٧ وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ ٨
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.
[QS. Al-Zalzalah ayat 7-8]
Demikianlah khutbah singkat ini saya sampaikan,..
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Naskah Khutbah Kedua
1. Mukadimah
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
2. Perintah Berselawat
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
3. Selawat dan Doa Penutup
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ، وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآ، أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
4. Penutupan
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ